ASI atau air susu ibu adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi, terutama pada enam bulan pertama kehidupan. Mengandung berbagai zat gizi, antibodi, dan hormon yang dapat mendukung pertumbuhan dan kesehatan bayi secara optimal.
Namun, tidak semua ibu dapat menghasilkan ASI dengan lancar dan cukup. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI, seperti stres, kurang istirahat, dehidrasi, masalah pada payudara, atau kondisi kesehatan tertentu.
Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu menyusui perlu memperhatikan asupan makanannya. Ada beberapa jenis makanan yang dapat membantu melancarkan ASI karena mengandung zat-zat yang dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang bertanggung jawab atas produksi dan keluarnya ASI.
Penyebab Air Susu Tidak Keluar
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan air susu tidak keluar, antara lain:
- Stres atau kelelahan setelah melahirkan, misalnya karena depresi postpartum, persalinan lama, atau operasi caesar darurat.
- Kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, gangguan tiroid, anemia, dan retensi plasenta.
- Perdarahan setelah persalinan yang menyebabkan sindrom Sheehan.
- Efek samping o-b-at-ob-at-an, termasuk antipsikotik, antidepresan, dan ob-at-ob-ata-n untuk tekanan darah tinggi.
- Cara menyusui yang salah, misalnya pelekatan bayi yang kurang tepat pada puting ibu.
Gimana cara nya biar ASI Banyak?
Untuk meningkatkan produksi ASI, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain:
Menyusui bayi secara rutin dan sesuai permintaannya. Semakin sering Anda menyusui, semakin banyak pula ASI yang dihasilkan oleh payudara Anda. Usahakan untuk menyusui bayi setidaknya 8-12 kali dalam sehari.
Memijat payudara secara lembut sebelum dan sesudah menyusui. Pijatan dapat membantu mencegah sumbatan pada saluran ASI dan merangsang pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam mengeluarkan ASI.
Minum air putih yang cukup, sekitar 2-3 liter per hari. Air putih dapat membantu menjaga hidrasi tubuh dan memperlancar sirkulasi darah yang berpengaruh pada produksi ASI.
Menghindari ro-ko-k, alko-h-o-l, kafein, dan obat-obatan yang dapat mengganggu produksi ASI. Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam ASI dan berpotensi membahayakan kesehatan bayi.
Mengistirahatkan diri yang cukup dan mengelola stres dengan baik. Kurang tidur dan stres dapat menurunkan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi ASI. Cobalah untuk tidur bersama bayi atau beristirahat saat bayi tidur.
Mengonsumsi makanan yang dapat membantu melancarkan ASI. Beberapa contoh makanan tersebut adalah kacang-kacangan, daun katuk, oatmeal, salmon, dan bawang putih. Makanan-makanan ini mengandung zat-zat yang dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, serta memberikan nutrisi bagi ibu dan bayi.
Mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan dan anjuran dokter. Suplemen dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui yang lebih tinggi daripada ibu biasa. Beberapa suplemen yang mungkin dibutuhkan adalah vitamin A, C, D, E, B kompleks, kalsium, zat besi, dan asam folat.
Memompa ASI selain menyusui bayi secara langsung. Memompa ASI dapat menstimulasi payudara untuk terus memproduksi ASI dan mencegah penumpukan ASI di dalam payudara. Anda bisa menggunakan pompa ASI yang berkualitas baik dan menyimpan ASI perah untuk sesi menyusui selanjutnya.
Minum pelancar ASI sejak kapan?
Tidak ada keharusan untuk minum pelancar ASI sejak hamil. Beberapa sumber mengatakan bahwa produksi ASI sudah dimulai sejak 16 minggu kehamilan dan tergantung pada stimulasi payudara dan pelekatan bayi yang baik saat menyusui.
Pelancar ASI hanya berperan sebagai suplemen yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI jika dirasa kurang, tetapi tidak menjamin keberhasilan menyusui.
Pelancar ASI yang berasal dari makanan alami seperti kacang-kacangan, daun katuk, oatmeal, salmon, dan bawang putih boleh dikonsumsi sejak hamil asalkan dalam takaran yang wajar.
Namun, pelancar ASI yang berbentuk pil atau kapsul sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Selain itu, ibu hamil juga perlu mengonsumsi vitamin dan mineral yang dianjurkan oleh dokter kandungan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan bayi.
Makanan Pelancar ASI Paling Ampuh
Berikut adalah beberapa contoh makanan pelancar ASI paling ampuh yang dapat Anda konsumsi:
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang mete, kacang tanah, atau kacang kedelai merupakan sumber protein, lemak sehat, kalsium, zat besi, dan vitamin B yang baik untuk ibu menyusui.
Juga mengandung senyawa fitoestrogen yang dapat meniru efek estrogen dalam tubuh dan meningkatkan produksi ASI.
Daun katuk.
Daun katuk adalah salah satu tanaman herbal yang populer sebagai makanan pelancar ASI. Daun katuk mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan alkaloid yang dapat merangsang pelepasan hormon prolaktin.
Kaya akan vitamin A, C, K, folat, kalsium, magnesium, dan zat besi yang bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi.
Oatmeal.
Oatmeal adalah sereal yang terbuat dari gandum utuh yang mengandung serat, protein, karbohidrat kompleks, vitamin B, zat besi, magnesium, dan selenium.
Dapat membantu meningkatkan produksi ASI karena dapat menurunkan kadar stres dan meningkatkan kadar gula darah yang stabil. Oatmeal juga dapat membantu mencegah atau mengatasi masalah sembelit yang sering dialami oleh ibu menyusui.
Salmon.
Salmon adalah jenis ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, protein, vitamin D, dan kalsium. Asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI karena dapat mempengaruhi komposisi lemak dalam ASI.
Asam lemak omega-3 juga bermanfaat untuk perkembangan otak dan penglihatan bayi. Vitamin D dan kalsium dalam salmon dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi ibu dan bayi.
Bawang putih.
Bawang putih adalah bumbu dapur yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Bawang putih mengandung senyawa alisin yang memiliki aktivitas antibakteri, antijamur, antiinflamasi, dan antioksidan.
Juga dapat membantu melancarkan ASI karena dapat merangsang hormon oksitosin yang bertugas untuk mengeluarkan ASI dari payudara.
Selain itu, bawang putih juga dapat memberikan rasa dan aroma yang menarik pada ASI sehingga dapat meningkatkan nafsu makan bayi.
Itulah beberapa contoh makanan pelancar ASI paling ampuh yang dapat Anda coba. Selain mengonsumsi makanan tersebut, Anda juga perlu melakukan hal-hal berikut untuk mendukung produksi ASI:
- Menyusui bayi secara rutin dan sesuai permintaannya.
- Memijat payudara secara lembut sebelum dan sesudah menyusui.
- Minum air putih yang cukup, sekitar 2-3 liter per hari.
- Menghindari ro-ko-k, al-k-o-hol, kafein, dan ob-at-ob-ata-n yang dapat mengganggu produksi ASI.
- Mengistirahatkan diri yang cukup dan mengelola stres dengan baik.
- Mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan dan anjuran dokter.
Apakah ASI booster itu penting?
ASI booster adalah istilah untuk makanan atau minuman yang dipercaya dapat meningkatkan dan melancarkan produksi ASI seorang ibu menyusui.
ASI booster bisa berasal dari makanan alami, seperti kacang-kacangan, daun katuk, oatmeal, salmon, dan bawang putih, atau dari suplemen, seperti kapsul, bubuk, atau teh yang mengandung bahan-bahan herbal.
Penting bagi ibu menyusui yang mengalami masalah dalam produksi ASI, seperti ASI tidak lancar, tidak cukup, atau kurang berkualitas. ASI booster dapat membantu merangsang hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam pembentukan dan pengeluaran ASI.
ASI booster juga dapat memberikan nutrisi tambahan bagi ibu dan bayi, seperti protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3.
Namun, ASI booster bukanlah solusi utama untuk memperlancar ASI. Ibu menyusui juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produksi ASI, seperti pola makan, asupan cairan, istirahat yang cukup, stres, pijatan payudara, frekuensi menyusui, dan posisi menyusui yang benar.
Selain itu, ibu menyusui juga perlu berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi sebelum mengonsumsi ASI booster, terutama yang berbentuk suplemen, untuk mengetahui dosis dan efek sampingnya.
Ciri ciri ASI tersumbat
Beberapa ciri-ciri ASI tersumbat yang dapat Anda kenali, yaitu:
- Salah satu atau kedua payudara mengalami peradangan, rasa nyeri dan panas. Ini menunjukkan bahwa ada ASI yang menumpuk di dalam saluran ASI dan menyebabkan iritasi atau infeksi.
- ASI sedikit atau bahkan tidak keluar ketika bayi menyusu. Ini karena saluran ASI yang tersumbat menghambat aliran ASI dari payudara ke mulut bayi. Bayi mungkin menjadi rewel atau menolak menyusu dari payudara yang tersumbat.
- Ada benjolan keras bila payudara ditekan. Benjolan ini merupakan tanda adanya sumbatan di saluran ASI yang dapat dirasakan dengan jari. Benjolan ini biasanya terletak di dekat puting atau di bagian atas payudara.
- Kulit pada payudara memerah. Ini merupakan gejala inflamasi atau radang pada payudara akibat ASI tersumbat. Kulit payudara mungkin juga terasa hangat atau panas saat disentuh.
- Muncul milk bleb atau bintik putih kecil di puting. Milk bleb adalah lapisan tipis kulit yang menutupi lubang saluran ASI di puting. Milk bleb dapat menyebabkan rasa sakit saat menyusui dan menghalangi keluarnya ASI dari payudara.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera lakukan langkah-langkah untuk mengatasinya, seperti kompres hangat, pijat payudara, memompa ASI, dan menyusui bayi secara rutin. Jika gejala tidak membaik atau Anda mengalami demam, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kenapa bayi sering marah saat menyusu?
Beberapa kemungkinan penyebab bayi sering marah saat menyusu, antara lain:
- Aliran ASI tidak pas. Bisa jadi aliran ASI terlalu kencang atau terlalu pelan, sehingga bayi merasa tidak nyaman atau tidak puas saat menyusu.
- Perut kembung. Bayi mungkin merasa sakit atau tidak nyaman di perutnya karena menelan udara saat menyusu atau karena masalah pencernaan.
- Tidak fokus. Bayi mungkin mudah terganggu oleh hal-hal di sekitarnya, seperti suara, cahaya, atau gerakan, sehingga tidak bisa menyusu dengan tenang.
- Tumbuh gigi. Bayi mungkin merasa gusi mereka nyeri atau gatal karena proses tumbuh gigi, sehingga menyusu menjadi tidak menyenangkan.
- Kelelahan. Bayi mungkin terlalu lelah atau mengantuk untuk menyusu dengan baik, sehingga menjadi rewel atau menolak payudara.
- Growth spurt. Bayi mungkin mengalami fase pertumbuhan yang cepat, sehingga membutuhkan ASI lebih banyak dan lebih sering. Hal ini bisa membuat bayi menjadi gelisah atau marah saat menyusu karena merasa lapar terus.
- Bingung puting. Bayi mungkin bingung antara puting ibu dan dot botol susu, sehingga sulit beradaptasi dengan cara menghisap yang berbeda.
- Keluhan medis. Bayi mungkin mengalami gangguan kesehatan tertentu, seperti infeksi telinga, pilek, sariawan, atau alergi, yang membuatnya sulit untuk menyusu dengan normal.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat mencoba beberapa cara berikut:
-
- Pastikan posisi dan pelekatan bayi saat menyusu sudah benar dan nyaman untuk Anda dan bayi.
- Sesuaikan aliran ASI dengan kebutuhan bayi. Jika terlalu kencang, perah sedikit ASI sebelum menyusui. Jika terlalu pelan, pijat payudara untuk merangsang produksi ASI.
- Berikan pijatan atau tepukan lembut pada punggung bayi untuk membantu mereka buang angin atau sendawa.
- Susui bayi di tempat yang tenang, gelap, dan sepi dari gangguan. Hindari menyalakan televisi, radio, atau musik saat menyusui.
- Berikan teether dingin atau kompres dingin pada gusi bayi untuk meredakan rasa sakit akibat tumbuh gigi.
- Susui bayi sesering mungkin dan sesuai permintaannya. Jangan membatasi waktu menyusui atau jarak antara sesi menyusui.
- Hindari memberikan dot botol susu atau empeng pada bayi yang sedang menyusui agar mereka tidak bingung puting.
- Periksakan bayi ke dokter jika Anda mencurigai adanya masalah kesehatan yang mengganggu proses menyusui.
Hormon apa yang merangsang ASI keluar?
Hormon yang merangsang ASI keluar adalah hormon oksitosin. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak dan berfungsi untuk mengeluarkan ASI dari payudara ke mulut bayi.
Oksitosin dilepaskan ketika bayi mengisap puting ibu atau ketika ibu merasa bahagia, rileks, dan dekat dengan bayi. Juga membantu mengecilkan rahim ibu setelah melahirkan dan mencegah perdarahan.
Hormon oksitosin dapat dirangsang dengan cara:
- Menyusui bayi secara rutin dan sesuai permintaannya.
- Memijat payudara secara lembut sebelum dan sesudah menyusui.
- Menghindari stres, cemas, atau marah saat menyusui.
- Bermain atau bercanda dengan bayi.
Apakah ASI bisa keluar saat masih remaja?
ASI atau air susu ibu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita setelah melahirkan. ASI mengandung berbagai nutrisi, antibodi, dan hormon yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan bayi.
Biasanya, ASI hanya keluar pada wanita yang sedang hamil atau menyusui, karena dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin.
Namun, ada beberapa kasus di mana ASI bisa keluar pada remaja yang tidak hamil dan tidak menyusui. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Konsumsi obat-obatan atau herbal tertentu.
Beberapa obat-obatan atau herbal dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin dalam tubuh, sehingga merangsang produksi ASI. Contoh obat-obatan yang dapat menyebabkan hal ini adalah antipsikotik, antidepresan, kontrasepsi hormonal, dan obat tekanan darah tinggi.
Gangguan hormon tiroid.
Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, termasuk produksi ASI. Jika hormon tiroid terlalu rendah (hipotiroidisme) atau terlalu tinggi (hipertiroidisme), maka dapat mempengaruhi kadar prolaktin dan menyebabkan ASI keluar.
Gangguan ginjal.
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan zat-zat sisa dari tubuh. Jika ginjal mengalami gangguan atau gagal berfungsi, maka dapat menumpuk zat-zat sisa dalam darah, termasuk prolaktin. Hal ini dapat menyebabkan ASI keluar.
Trauma atau cedera pada dada.
Trauma atau cedera pada dada dapat merusak jaringan payudara atau saraf yang menghubungkan payudara dengan otak. Hal ini dapat memicu pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam mengeluarkan ASI.
Stres.
Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk prolaktin dan oksitosin. Stres juga dapat meningkatkan sensitivitas payudara terhadap rangsangan fisik atau emosional, sehingga dapat menyebabkan ASI keluar.
Stimulasi se-ksu-al.
Stimulasi sek-s-ual pada payudara dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam mengeluarkan ASI. Hal ini bisa terjadi pada wanita yang sedang hamil maupun tidak hamil.
Secara umum, keluarnya ASI pada remaja bukanlah hal yang berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika ASI keluar terus-menerus atau banyak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mengetahui penyebabnya dan memberikan pengobatan yang sesuai.