ASI atau air susu ibu adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi, terutama pada enam bulan pertama kehidupan. Mengandung berbagai zat gizi, antibodi, dan hormon yang dapat mendukung pertumbuhan dan kesehatan bayi secara optimal.
Namun, tidak semua ibu dapat menghasilkan ASI dengan lancar dan cukup. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI, seperti stres, kurang istirahat, dehidrasi, masalah pada payudara, atau kondisi kesehatan tertentu.
Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu menyusui perlu memperhatikan asupan makanannya. Ada beberapa jenis makanan yang dapat membantu melancarkan ASI karena mengandung zat-zat yang dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang bertanggung jawab atas produksi dan keluarnya ASI.
Salah satu jenis makanan tersebut adalah susu. Susu mengandung protein, lemak sehat, kalsium, zat besi, vitamin B, dan asam folat yang baik untuk ibu menyusui.
Susu juga dapat membantu menjaga hidrasi tubuh dan memperlancar sirkulasi darah yang berpengaruh pada produksi ASI.
Ketahui Manfaat dari ASI
ASI atau air susu ibu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita setelah melahirkan. ASI memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan perkembangan bayi, antara lain:
- ASI mengandung zat gizi yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan bayi, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan asam folat.
- ASI mengandung kolostrum, yaitu cairan ASI pertama yang kaya akan antibodi, zat antiinfeksi, dan faktor pertumbuhan yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, radang telinga, dan sepsis.
- Dapat meningkatkan kecerdasan dan kesehatan otak bayi karena mengandung asam lemak esensial, seperti DHA dan AA, yang berperan dalam pembentukan sel saraf dan mielin.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah serangan penyakit pada bayi karena mengandung zat imunomodulator, seperti sitokin, interleukin, dan interferon, yang dapat merangsang sistem imun bayi.
- ASI dapat mencegah obesitas dan mengatur metabolisme lemak pada bayi karena mengandung hormon leptin, yang dapat mengontrol nafsu makan dan pembakaran lemak.
- ASI dapat memperkuat tulang dan jantung bayi karena mengandung kalsium, fosfor, magnesium, dan zat besi yang optimal untuk pembentukan tulang dan gigi.
- Mengurangi risiko alergi dan sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS) karena mengandung zat antiinflamasi, seperti IgA sekretori, laktoferin, dan lisozim, yang dapat mencegah reaksi alergi dan peradangan pada saluran cerna bayi.
- ASI dapat mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi karena menyusui merupakan aktivitas yang melibatkan kontak fisik dan emosional yang intens.
Itulah beberapa manfaat dari ASI bagi bayi. Selain itu, ASI juga memiliki manfaat bagi ibu menyusui, seperti:
- Mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium karena menyusui dapat menurunkan kadar estrogen dalam tubuh ibu.
- Mengurangi risiko osteoporosis karena menyusui dapat meningkatkan penyerapan kalsium dalam tulang ibu.
- Risiko anemia karena menyusui dapat menunda menstruasi dan menghemat zat besi dalam tubuh ibu.
- Mengurangi risiko depresi postpartum karena menyusui dapat meningkatkan pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin yang dapat menimbulkan rasa bahagia dan rileks pada ibu.
- Melangsingkan tubuh ibu karena menyusui dapat membakar kalori sekitar 500 kalori per hari.
Susu Pelancar ASI yang Bagus
Tidak semua susu cocok untuk ibu menyusui. Ada beberapa susu yang dapat menyebabkan alergi atau gangguan pencernaan pada bayi.
Oleh karena itu, ibu menyusui perlu memilih susu pelancar ASI yang bagus dan aman dikonsumsi. Berikut adalah beberapa rekomendasi susu pelancar ASI yang bagus yang dapat Anda coba:
Susu Prenagen Lactamom
Merupakan susu khusus untuk ibu menyusui yang mengandung berbagai nutrisi penting, seperti asam folat, kalsium, zat besi, vitamin B kompleks, omega 3, 6, 9, DHA, AA, dan kolin.
Dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI serta mendukung perkembangan otak bayi¹. Susu ini juga memiliki varian rasa yang beragam, seperti cokelat, vanila, dan mocca³.
Susu Alamon Almond
Susu nabati yang terbuat dari kacang almond pilihan. Susu ini mengandung protein tinggi yang dapat melancarkan ASI serta lemak sehat yang dapat meningkatkan komposisi lemak dalam ASI. Juga bebas dari laktosa, gluten, gula tambahan, dan bahan pengawet.
Susu Enfamama A
Susu ini merupakan susu formula untuk ibu hamil dan menyusui yang mengandung nutrisi lengkap untuk ibu dan bayi.
Mengandung DHA tinggi yang dapat membantu perkembangan otak bayi serta prebiotik FOS-GOS yang dapat menjaga kesehatan pencernaan ibu. Susu ini juga tidak membuat mual atau muntah karena memiliki rasa yang lembut dan tidak terlalu manis.
Susu Lactamil Lactasis
Merupakan susu pelancar ASI yang mengandung sari daun katuk sebagai bahan herbal alami. Daun katuk telah dikenal sebagai tanaman pelancar ASI karena mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan alkaloid yang dapat merangsang pelepasan hormon prolaktin. Susu ini juga mengandung vitamin A, C, E, Kalsium, Zat Besi, Magnesium, Zinc dan Selenium.
Mengapa ASI seret saat malam hari?
Produksi ASI dapat berubah-ubah sepanjang hari, tergantung pada kebutuhan dan permintaan bayi. Biasanya, produksi ASI lebih banyak di pagi hari dan lebih sedikit di malam hari.
Hal ini karena bayi cenderung menyusu lebih sering di pagi hari dan lebih jarang di malam hari. Selain itu, produksi ASI juga dipengaruhi oleh siklus tidur ibu dan bayi.
Saat tidur, tubuh ibu akan melepaskan lebih banyak hormon prolaktin, sehingga ASI akan terbentuk lebih banyak.
Namun, jika ibu tidak menyusui atau memompa ASI secara rutin di malam hari, maka ASI yang terbentuk tidak akan keluar dengan lancar dan dapat menyebabkan penumpukan atau sumbatan pada saluran ASI.
Untuk mengatasi masalah ASI seret saat malam hari, Anda dapat mencoba beberapa cara berikut:
- Menyusui bayi sesering mungkin dan sesuai permintaannya, termasuk di malam hari. Ini akan membantu merangsang pelepasan hormon oksitosin dan mengeluarkan ASI dari payudara.
- Memompa ASI setelah menyusui bayi atau setiap 2-3 jam sekali di malam hari. Ini akan membantu mengosongkan payudara dan meningkatkan produksi ASI.
- Memijat payudara secara lembut sebelum dan sesudah menyusui atau memompa ASI. Ini akan membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi risiko sumbatan pada saluran ASI.
- Mengompres payudara dengan air hangat atau handuk hangat sebelum menyusui atau memompa ASI. Ini akan membantu melebarkan saluran ASI dan mempermudah keluarnya ASI.
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat membantu melancarkan ASI, seperti kacang-kacangan, daun katuk, oatmeal, salmon, bawang putih, air putih, susu, teh herbal, atau jus buah.
- Menghindari stres, cemas, atau marah saat menyusui atau memompa ASI. Ini akan membantu merilekskan tubuh dan pikiran serta meningkatkan pelepasan hormon oksitosin.
- Mengistirahatkan diri yang cukup dan tidur bersama bayi. Ini akan membantu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh serta mempererat ikatan antara ibu dan bayi.
Yang tidak boleh dilakukan ibu menyusui
Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan ibu menyusui, berdasarkan hasil pencarian web yang saya lakukan:
Minum kopi, teh, minuman bersoda, atau minuman berenergi.
Minuman-minuman ini mengandung kafein yang dapat masuk ke dalam ASI dan berpotensi membahayakan kesehatan bayi.
Kafein dapat menyebabkan bayi iritasi, gelisah, dan sulit tidur. Jika Anda ingin minum kopi, batasi jumlahnya tidak lebih dari 3 cangkir per hari.
Mengonsumsi cokelat.
Cokelat mengandung teobromin, senyawa yang mirip dengan kafein, yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas ASI.
Teobromin dapat menyebabkan bayi rewel, muntah, diare, atau bahkan keracunan. Jika Anda ingin makan cokelat, pilihlah yang dark chocolate dengan kandungan teobromin yang lebih rendah.
Mengonsumsi ikan tinggi merkuri.
Ikan-ikan seperti tuna, makarel, marlin, atau hiu mengandung merkuri yang tinggi, yang dapat masuk ke dalam ASI dan berisiko merusak sistem saraf bayi.
Merkuri dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, penglihatan, dan pendengaran pada bayi. Jika Anda ingin makan ikan, pilihlah yang rendah merkuri, seperti salmon, sarden, atau ikan teri.
Mengonsumsi buah-buahan asam.
Buah-buahan seperti jeruk, lemon, nanas, atau tomat mengandung asam sitrat yang tinggi, yang dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan alergi atau gangguan pencernaan pada bayi.
Asam sitrat dapat menyebabkan bayi ruam kulit, gatal-gatal, muntah, diare, atau kolik . Jika Anda ingin makan buah-buahan asam, batasi jumlahnya tidak lebih dari 1 porsi per hari.
Mengonsumsi daun parsley.
Daun parsley adalah salah satu jenis rempah-rempah yang dapat menurunkan produksi ASI karena mengandung senyawa apiol.
Apiol dapat menghambat pelepasan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas pembentukan ASI . Jika Anda ingin menggunakan daun parsley sebagai bumbu masakan, gunakanlah dalam jumlah sedikit dan sesekali saja.
Mengonsumsi kacang-kacangan.
Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang almond, atau kacang mete merupakan salah satu alergen makanan yang umum. Kacang-kacangan dapat menyebabkan reaksi alergi pada bayi yang sensitif terhadap proteinnya.
Reaksi alergi dapat berupa ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas, atau syok anafilaksis. Jika Anda ingin makan kacang-kacangan, pastikan tidak ada riwayat alergi pada keluarga Anda dan perhatikan reaksi bayi setelah menyusui.
Mengonsumsi daging mentah.
Daging mentah seperti sushi, sashimi, steak setengah matang, atau daging cincang mentah dapat mengandung bakteri atau parasit yang berbahaya bagi ibu dan bayi.
Bakteri atau parasit tersebut dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan, anemia, toksoplasmosis, atau listeriosis .
Jika Anda ingin makan daging, pastikan daging tersebut dimasak dengan baik hingga matang dan suhunya mencapai 74 derajat Celsius.
Minum susu sapi.
Susu sapi mengandung protein kasein dan laktosa yang dapat menyebabkan alergi atau intoleransi pada bayi. Alergi atau intoleransi susu sapi dapat menyebabkan bayi ruam kulit, gatal-gatal, muntah, diare, kolik, atau asma.
Jika Anda ingin minum susu, pilihlah susu nabati yang rendah lemak dan gula, seperti susu kedelai, susu almond, atau susu oat.
Minum alk-oh-o-l.
Alk–oh-ol dapat masuk ke dalam ASI dan berisiko merusak sistem saraf bayi. Alkohol dapat menyebabkan bayi mengantuk, lemah, lambat tumbuh, atau mengalami sindrom alkohol pada janin.
Jika Anda ingin minum a-l-ko-hol, batasi jumlahnya tidak lebih dari 11 gelas per minggu. Beri jeda waktu minum alkohol dan jangan berturut-turut.
Jangan minum al-k-oh-ol selama 2 hari setiap minggu. Tingkat konsumsi a-l-ko-h-ol yang tinggi telah terbukti mengurangi produksi ASI hingga 20%.