Mesin EDC (Electronic Data Capture) adalah perangkat yang digunakan untuk menerima pembayaran dengan kartu kredit atau debit. Mesin EDC ini dapat digunakan oleh berbagai jenis usaha, mulai dari restoran, toko retail, hingga UMKM.
Terdapat dua cara untuk mendapatkan mesin EDC BRI, yaitu dengan menyewa atau membeli.
Transaksi di mesin EDC Apakah ada Biaya Admin?
Menurut hasil pencarian web yang saya lakukan, transaksi di mesin EDC apakah ada biaya admin tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Jenis kartu yang digunakan. Biasanya, transaksi dengan kartu kredit tidak dikenakan biaya admin, sedangkan transaksi dengan kartu debit dikenakan biaya admin.
- Bank yang menerbitkan kartu. Biaya admin untuk transaksi dengan kartu debit berbeda-beda antara bank yang sama (on us) dan bank yang berbeda (off us). Bank Indonesia telah menetapkan biaya admin 0,15 persen untuk on us dan 1 persen untuk off us.
- Bank yang menyediakan mesin EDC. Setiap bank memiliki kebijakan sendiri mengenai biaya admin untuk transaksi dengan mesin EDC. Misalnya, BCA mengenakan biaya admin antara 0-3,25 persen tergantung jenis kartu dan lini usaha.
- Merchant atau toko yang menggunakan mesin EDC. Biaya admin untuk transaksi dengan mesin EDC ditanggung oleh merchant atau toko, bukan oleh nasabah atau konsumen.
Baca juga : Menghitung Bunga Kupedes BRI Menurun dan Bunga Tetap
Sewa mesin EDC BRI
Cara yang paling umum untuk mendapatkan mesin EDC BRI adalah dengan menyewa. BRI menawarkan paket sewa mesin EDC dengan biaya bulanan yang bervariasi, tergantung pada jenis mesin EDC dan layanan yang dipilih.
Membeli mesin EDC BRI
BRI juga menawarkan mesin EDC yang dapat dibeli oleh merchant. Mesin EDC yang dapat dibeli ini memiliki harga yang lebih mahal daripada mesin EDC yang disewa.
Baca juga : Pengalaman Pinjam Kupedes BRI Suka dan Dukanya
Keuntungan membeli mesin EDC BRI
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan membeli mesin EDC BRI, yaitu:
- Biaya lebih murah. Dalam jangka panjang, membeli mesin EDC akan lebih murah daripada menyewa.
- Kebebasan. Merchant memiliki kebebasan untuk menggunakan mesin EDC sesuai dengan kebutuhannya.
- Keuntungan. Merchant dapat memperoleh keuntungan dari penjualan mesin EDC bekas.
Kerugian membeli mesin EDC BRI
Adapun beberapa kerugian yang bisa didapatkan dengan membeli mesin EDC BRI, yaitu:
- Biaya awal yang besar. Harga mesin EDC BRI yang dapat dibeli cukup mahal.
- Biaya perawatan. Merchant harus mengeluarkan biaya untuk perawatan mesin EDC.
- Kerusakan. Jika mesin EDC rusak, merchant harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan atau penggantian.
Baca juga : Setor Tunai Maksimal Berapa Lembar BCA,BNI,BRI dan Mandiri
Apakah mesin EDC menggunakan Jaringan Internet?
Mesin EDC menggunakan jaringan internet untuk terkoneksikan dengan server perbankan. Digunakan bisa berupa fixed line (line telepon), wireless (GPRS/CDMA), atau broadband (ADSL/WiFi).
Jaringan internet memungkinkan mesin EDC untuk mengirim dan menerima data transaksi secara cepat dan aman. Jaringan internet juga mempengaruhi kualitas dan kestabilan transaksi yang dilakukan dengan mesin EDC.
Oleh karena itu, penting untuk memilih provider EDC yang memiliki jaringan internet yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.
Kesimpulan
Mesin EDC BRI dapat dibeli, tetapi memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Merchant perlu mempertimbangkan kebutuhan dan anggarannya sebelum memutuskan untuk membeli mesin EDC BRI.
Baca juga : Berapa Lama Uang Masuk Dari Mesin EDC BRI?
Berikut adalah beberapa tips untuk memilih mesin EDC BRI yang tepat:
- Pertimbangkan jenis usaha Anda. Pilih mesin EDC yang sesuai dengan jenis usaha Anda.
- Pertimbangkan fitur yang Anda butuhkan. Pilih mesin EDC yang memiliki fitur yang Anda butuhkan.
- Bandingkan harga. Bandingkan harga mesin EDC dari berbagai penyedia jasa EDC.
- Cek garansi. Pastikan mesin EDC yang Anda beli memiliki garansi yang memadai.
- Dengan memilih mesin EDC BRI yang tepat, merchant dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas usahanya.