Neraca lajur adalah bentuk penyusunan akun-akun keuangan secara sistematis dalam kolom-kolom berbeda untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis.
Dalam neraca lajur, setiap akun memiliki kolom sendiri-sendiri, dan setiap transaksi dicatat dalam baris-baris yang relevan dengan akun tersebut.
Neraca lajur adalah alat akuntansi yang berguna dalam mengorganisir dan mencatat informasi keuangan secara rinci.
Dengan menggunakan neraca lajur, bisnis dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang transaksi keuangan yang terjadi, serta dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan relevan.
Informasi yang tersusun dengan baik dalam neraca lajur, bisnis dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih baik dan memantau kesehatan keuangan mereka dengan lebih efektif.
Contoh Membuat Neraca Lajur
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang neraca lajur, berikut adalah contoh gambar sederhana tentang bagaimana neraca lajur dapat digunakan untuk mencatat beberapa transaksi keuangan:
Dalam contoh gambar di atas, kita dapat melihat kolom untuk masing-masing akun (Akun A, Akun B, dan Akun C), serta kolom untuk mencatat debit dan kredit. Setiap transaksi dicatat dalam baris terpisah dengan tanggal transaksi yang relevan.
Misalnya, pada tanggal 1 Januari 2023, terdapat transaksi dengan Akun A mendebet sebesar 500 dan Akun B mengkredit sebesar 300 serta Akun C mengkredit sebesar 200. Transaksi ini dicatat dalam kolom yang sesuai dengan akun dan jumlah debit atau kredit yang relevan.
Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Akuntansi Detail,Komplit Lengkap
Pada tanggal 5 Januari 2023, terdapat transaksi di mana Akun B mendebet sebesar 200 dan Akun C mengkredit sebesar 150, serta Akun A mengkredit sebesar 100. Transaksi ini juga dicatat dalam kolom yang sesuai dengan akun dan jumlah debit atau kredit yang relevan.
Pada tanggal 10 Januari 2023, terdapat transaksi dengan Akun B mengkredit sebesar 100 dan Akun C mendebet sebesar 50. Transaksi ini dicatat dalam kolom yang sesuai dengan akun dan jumlah debit atau kredit yang relevan.
Dengan menggunakan neraca lajur, bisnis dapat melacak secara terperinci setiap transaksi keuangan yang terjadi, memahami perubahan dalam setiap akun, dan dengan mudah menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk penyusunan laporan keuangan.
Yang masuk ke neraca lajur
Neraca lajur mencatat transaksi keuangan dalam bentuk debet dan kredit untuk berbagai akun yang ada dalam sistem akuntansi.
Aset (Assets)
Akun-akun ini mencatat semua aset yang dimiliki oleh bisnis, seperti kas, piutang usaha, persediaan, properti, peralatan, dan investasi.
Contoh akun yang masuk ke neraca lajur dalam kategori aset adalah “Kas,” “Piutang Usaha,” “Persediaan,” dan “Peralatan.”
Kewajiban (Liabilities)
Akun-akun ini mencatat semua kewajiban keuangan bisnis, seperti utang usaha, utang lancar, pinjaman, dan gaji yang belum dibayarkan.
Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Akuntansi Detail,Komplit Lengkap
Contoh akun yang masuk ke neraca lajur dalam kategori kewajiban adalah “Utang Usaha,” “Utang Lancar,” dan “Pinjaman Bank.”
Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity)
Akun-akun ini mencatat ekuitas pemilik dalam bisnis, termasuk modal pemilik, laba ditahan, dan distribusi dividen.
Contoh akun yang masuk ke neraca lajur dalam kategori ekuitas pemilik adalah “Modal Pemilik” dan “Laba Ditahan.”
Pendapatan (Revenue)
Akun-akun ini mencatat semua pendapatan yang diperoleh bisnis dari penjualan produk atau jasa. Contoh akun yang masuk ke neraca lajur dalam kategori pendapatan adalah “Penjualan Produk A” dan “Pendapatan Jasa.”
Biaya (Expenses)
Akun-akun ini mencatat semua biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis, seperti biaya produksi, biaya operasional, gaji karyawan, dan biaya overhead.
Contoh akun yang masuk ke neraca lajur dalam kategori biaya adalah “Biaya Bahan Baku,” “Biaya Gaji,” dan “Biaya Listrik.”
Baca juga: Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang Komplit dan Detail
Pendapatan dan Biaya Non-Operasional (Non-Operating Income and Expenses)
Akun-akun ini mencatat pendapatan dan biaya yang tidak terkait dengan operasional inti bisnis, seperti pendapatan bunga, rugi penjualan aset, dan beban bunga.
Contoh akun yang masuk ke neraca lajur dalam kategori ini adalah “Pendapatan Bunga” dan “Rugi Penjualan Aset.”
Setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam bisnis akan dicatat dalam neraca lajur dalam kolom debit dan kredit yang sesuai dengan akun yang relevan.
Manfaat dari neraca lajur
Neraca lajur memberikan berbagai manfaat penting dalam proses akuntansi dan analisis keuangan.
Organisasi dan Keteraturan
Neraca lajur membantu mengorganisir informasi keuangan dengan baik. Dengan mengalokasikan setiap transaksi ke akun yang relevan.
Neraca lajur memberikan struktur yang teratur untuk mencatat dan melacak perubahan keuangan dalam bisnis. Ini mempermudah pencarian dan analisis informasi keuangan yang spesifik.
Baca juga: Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang Komplit dan Detail
Pencatatan yang Akurat
Dalam neraca lajur, setiap transaksi dicatat secara terperinci dengan mencatat jumlah debet dan kredit yang terkait.
Hal ini memungkinkan pencatatan yang akurat dan meminimalkan kesalahan dalam mencatat transaksi. Pencatatan yang akurat adalah penting dalam menghasilkan laporan keuangan yang benar dan dapat diandalkan.
Pelacakan Perubahan Keuangan
Neraca lajur memungkinkan pelacakan yang lebih rinci terhadap perubahan keuangan dalam bisnis. Dengan mencatat setiap transaksi dalam neraca lajur.
Bisnis dapat melihat perubahan yang terjadi pada setiap akun dan dengan demikian memantau aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, dan biaya dengan lebih baik.
Analisis Keuangan
Neraca lajur memberikan dasar yang kuat untuk analisis keuangan. Dengan memiliki informasi keuangan yang tersusun dengan baik dalam neraca lajur, bisnis dapat menganalisis tren, kinerja, dan kondisi keuangan secara menyeluruh.
Neraca lajur memungkinkan pemilik bisnis dan pihak yang berkepentingan untuk melihat gambaran yang lebih lengkap tentang posisi keuangan dan membuat keputusan yang tepat.
Baca juga: 4 Jenis dari Laporan Keuangan Perseroan Terbatas
Persiapan Laporan Keuangan
Neraca lajur adalah langkah awal dalam penyusunan laporan keuangan. Informasi yang terekam dalam neraca lajur digunakan untuk menyusun neraca saldo, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
Dengan neraca lajur yang teratur, penyusunan laporan keuangan menjadi lebih mudah dan efisien.
Kepatuhan Hukum dan Pajak
Neraca lajur membantu memenuhi persyaratan hukum dan pajak yang berlaku. Dengan memiliki catatan yang teratur dan akurat dalam neraca lajur, bisnis dapat memenuhi kewajiban pelaporan keuangan yang diatur oleh undang-undang dan peraturan perpajakan.
Neraca saldo dan neraca lajur apakah sama
Neraca saldo dan neraca lajur merupakan dua konsep yang berbeda dalam akuntansi.
Meskipun keduanya berhubungan dengan pencatatan dan penyusunan informasi keuangan, mereka memiliki perbedaan dalam konteks penggunaan dan tingkat rinci.
Baca juga: Neraca Saldo Adalah Fungsi, Pengertian, Contoh Bagi Perusahaan
Neraca Saldo (Trial Balance)
Neraca saldo, juga dikenal sebagai “trial balance,” adalah sebuah daftar yang memuat saldo akun-akun yang ada dalam sistem akuntansi pada suatu periode tertentu.
Neraca saldo mencatat jumlah debet dan kredit dari setiap akun untuk menunjukkan saldo akhirnya. Tujuan dari neraca saldo adalah untuk memastikan bahwa total debet dan kredit dalam sistem akuntansi seimbang.
Dengan kata lain, jumlah total debet harus sama dengan jumlah total kredit. Neraca saldo membantu mengidentifikasi kesalahan pencatatan dan kesalahan aritmetika dalam akuntansi.
Neraca Lajur (Ledger)
Neraca lajur, atau “ledger,” adalah buku catatan yang mencatat secara terperinci setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam bisnis.
Dalam neraca lajur, setiap transaksi dicatat dalam baris terpisah dengan rincian tentang tanggal, akun yang terkait, dan jumlah debet dan kredit.
Neraca lajur menggambarkan perubahan keuangan dalam setiap akun secara rinci. Informasi dalam neraca lajur digunakan untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca saldo, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas.
Baca juga: Neraca Saldo Setelah Penutupan Contoh dan Fungsinya
Perbedaan antara Neraca Saldo dan Neraca Lajur
- Tingkat Rinci: Neraca saldo hanya mencatat saldo akhir dari setiap akun, sedangkan neraca lajur mencatat setiap transaksi secara terperinci, termasuk jumlah debet dan kredit untuk setiap transaksi.
- Tujuan: Neraca saldo digunakan untuk memastikan keseimbangan antara total debet dan total kredit dalam sistem akuntansi, sementara neraca lajur digunakan untuk mencatat dan melacak transaksi secara rinci serta menyusun laporan keuangan.
- Waktu: Neraca saldo biasanya disiapkan pada akhir periode akuntansi, seperti bulan atau tahun. Sedangkan neraca lajur terus diperbarui setiap kali ada transaksi keuangan yang dicatat.
Meskipun memiliki perbedaan tersebut, neraca saldo dan neraca lajur saling terkait. Neraca lajur memberikan data yang diperlukan untuk menyusun neraca saldo, sementara neraca saldo digunakan sebagai langkah awal untuk menyusun laporan keuangan yang lebih komprehensif.