Apakah Anda pernah mengalami situasi di mana Anda membutuhkan pinjaman baru dari bank, tetapi Anda masih memiliki hutang lama yang belum lunas?
Jika ya, Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda bisa mendapatkan pinjaman lagi di bank sementara hutang lama belum lunas.
Jawabannya tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis pinjaman, jumlah hutang, kondisi keuangan, dan kebijakan bank.
Syarat Top Up Pinjaman Bank
Syarat top up pinjaman bank adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah yang ingin menambah jumlah pinjaman yang sudah ada di bank.
Syarat top up pinjaman bank bisa berbeda-beda tergantung pada jenis pinjaman, bank, dan kondisi keuangan nasabah.
Baca Juga : Syarat Mengajukan Pinjaman WOM Finance Plus Bunganya
Namun, secara umum, syarat top up pinjaman bank meliputi:
- Pinjaman awal sudah berjalan minimal 6 bulan dan berstatus lancar, tanpa ada tunggakan atau keterlambatan pembayaran.
- Riwayat kredit nasabah baik, tidak ada catatan buruk di SLIK OJK atau BI Checking.
- Kemampuan bayar nasabah masih memadai, tidak melebihi batas maksimal rasio hutang terhadap pendapatan (DI) yang ditetapkan oleh bank, biasanya sekitar 30% sampai 40%.
- Agunan atau jaminan nasabah masih cukup untuk menutup jumlah pinjaman baru, tidak melebihi batas maksimal loan to value (LTV) yang ditetapkan oleh bank, biasanya sekitar 80% sampai 90%.
- Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh bank, seperti formulir top up, fotokopi KTP, fotokopi KK, fotokopi slip gaji, fotokopi rekening koran, fotokopi NPWP, fotokopi jaminan, dan lain-lain.
Jenis Pinjaman Kamu di Bank
Ada berbagai jenis pinjaman yang ditawarkan oleh bank, seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan lain-lain.
Setiap jenis pinjaman memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda, termasuk persyaratan untuk pinjam lagi. Secara umum, pinjaman yang tidak memiliki jaminan, seperti KTA, lebih sulit untuk mendapatkan pinjaman lagi karena risiko gagal bayar yang lebih tinggi.
Sedangkan pinjaman yang memiliki jaminan, seperti KPR dan KKB, lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman lagi karena bank memiliki hak untuk mengambil alih jaminan jika nasabah tidak membayar.
Jumlah Hutang Yang ada di bank
Jumlah hutang yang Anda miliki juga mempengaruhi kemungkinan Anda untuk mendapatkan pinjaman lagi di bank.
Baca Juga : Melihat Biaya Asuransi Pinjaman Bank BRI KUR, KPR , Kupedes
Semakin besar jumlah hutang Anda, semakin besar beban cicilan yang harus Anda bayar setiap bulannya. Hal ini akan mengurangi kemampuan Anda untuk membayar pinjaman baru.
Oleh karena itu, bank akan menilai rasio hutang terhadap pendapatan (Debt to Income Ratio/DI) Anda sebelum menyetujui pinjaman baru.
DI adalah persentase dari pendapatan bulanan Anda yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin rendah DI Anda, semakin baik peluang Anda untuk mendapatkan pinjaman lagi. Biasanya, bank akan memberikan batas maksimal DI sebesar 30% sampai 40%.
Kondisi Keuangan
Selain jumlah hutang, bank juga akan memeriksa kondisi keuangan Anda secara keseluruhan sebelum memberikan pinjaman lagi.
Baca Juga : Lama Pencairan KUR Mandiri Setelah Survey Bisanya 3 hari
Bank akan melihat riwayat kredit Anda, yaitu catatan mengenai perilaku Anda dalam membayar hutang di masa lalu.
Jika Anda memiliki riwayat kredit yang baik, artinya Anda selalu membayar cicilan tepat waktu dan tidak pernah menunggak, maka Anda akan memiliki skor kredit yang tinggi.
Skor kredit adalah angka yang menunjukkan kelayakan kredit Anda. Semakin tinggi skor kredit Anda, semakin besar kepercayaan bank terhadap Anda. Bank akan lebih mudah memberikan pinjaman lagi kepada nasabah yang memiliki skor kredit tinggi.
Bank juga akan melihat sumber pendapatan Anda, yaitu dari mana Anda mendapatkan uang untuk membayar hutang.
Jika Anda memiliki sumber pendapatan yang tetap dan stabil, seperti gaji dari pekerjaan tetap, maka Anda akan lebih mudah mendapatkan pinjaman lagi.
Namun, jika Anda memiliki sumber pendapatan yang tidak tetap dan tidak stabil, seperti usaha sendiri atau pekerja lepas, maka Anda akan lebih sulit mendapatkan pinjaman lagi. Bank akan meminta Anda untuk menunjukkan bukti pendapatan, seperti slip gaji, laporan keuangan, atau surat keterangan penghasilan.
Baca Juga : Syarat Pinjaman Bank BRI Tanpa Jaminan untuk Usaha
Kebijakan Dari Bank
Terakhir, kemungkinan Anda untuk mendapatkan pinjaman lagi di bank juga tergantung pada kebijakan bank itu sendiri. Setiap bank memiliki kriteria dan persyaratan yang berbeda-beda untuk memberikan pinjaman lagi kepada nasabahnya.
Beberapa bank mungkin lebih fleksibel dan memberikan kelonggaran kepada nasabah yang memiliki hutang lama, asalkan mereka dapat membuktikan bahwa mereka mampu membayar pinjaman baru.
Bank lain mungkin lebih ketat dan menolak pinjaman lagi kepada nasabah yang memiliki hutang lama, terlepas dari kondisi keuangan mereka. Oleh karena itu, Anda harus mengecek dan membandingkan kebijakan pinjaman dari berbagai bank sebelum mengajukan pinjaman baru.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Anda bisa mendapatkan pinjaman lagi di bank sementara hutang lama belum lunas, asalkan Anda memenuhi beberapa faktor, seperti jenis pinjaman, jumlah hutang, kondisi keuangan, dan kebijakan bank.
Baca Juga : 20 Tempat Pinjaman 25 Juta Tanpa Jaminan Bukan Pinjol
Anda harus mempertimbangkan dengan baik kebutuhan dan kemampuan Anda sebelum mengambil pinjaman baru, agar tidak menambah beban hutang Anda. Anda juga harus berkomitmen untuk membayar cicilan pinjaman Anda tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian, agar tidak merusak riwayat kredit Anda.