Ada kalanya para debitur KUR BRI ingin melakukan pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo, misalnya karena mendapatkan dana tambahan, ingin mengurangi beban bunga, atau ingin mengajukan pinjaman baru.
Apakah Anda salah satunya? Jika ya, maka Anda perlu mengetahui cara perhitungan pelunasan kur bri sebelum jatuh tempo terlebih dahulu.
Pelunasan KUR BRI sebelum jatuh tempo tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda harus memperhatikan beberapa hal, seperti syarat dan ketentuan yang berlaku, biaya-biaya yang harus dibayar, dan dampaknya terhadap kondisi keuangan Anda.
Oleh karena itu, Anda perlu menghitung pelunasan KUR BRI sebelum jatuh tempo dengan teliti dan cermat.
Menghitung pelunasan KUR BRI sebelum jatuh tempo akan memberikan Anda gambaran tentang jumlah uang yang harus Anda bayarkan untuk melunasi pinjaman secara penuh.
Selain itu, Anda juga bisa membandingkan apakah pelunasan KUR BRI sebelum jatuh tempo lebih menguntungkan atau merugikan daripada melanjutkan angsuran sampai jatuh tempo.
Cara Perhitungan Pelunasan KUR BRI Sebelum Jatuh Tempo
Untuk menghitung pelunasan KUR BRI sebelum jatuh tempo, Anda harus mengetahui beberapa komponen yang terlibat dalam perhitungan tersebut, yaitu:
Baca juga : Jika Angsuran KUR BRI Telat 1 Bulan Ini Resikonya
- Sisa pokok pinjaman: jumlah uang yang masih harus dibayar oleh debitur kepada bank setelah dikurangi dengan angsuran pokok yang sudah dibayarkan.
- Bunga berjalan: bunga yang sudah terakumulasi dari awal bulan sampai dengan tanggal pelunasan.
- Penalti: biaya yang dikenakan oleh bank sebagai kompensasi atas kerugian bunga yang seharusnya diterima oleh bank jika debitur melunasi pinjaman sesuai jatuh tempo.
- Biaya administrasi: biaya yang dikenakan oleh bank untuk proses pelunasan pinjaman.
Setelah mengetahui komponen-komponen tersebut, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut untuk menghitung pelunasan KUR BRI sebelum jatuh tempo:
Baca juga : 5 Cara Mengecek Angsuran BRI Lewat HP
Hitung Sisa Pokok Pinjaman Kur
Langkah pertama adalah menghitung sisa pokok pinjaman yang masih harus dibayar oleh debitur. Sisa pokok pinjaman bisa dilihat dari buku tabungan atau surat perjanjian kredit.
Misalnya, debitur meminjam uang sebesar Rp 50 juta dengan tenor 36 bulan dan sudah membayar angsuran selama 12 bulan. Maka sisa pokok pinjaman adalah:
Sisa pokok pinjaman = Rp 50 juta – (Rp 50 juta / 36 bulan x 12 bulan) = Rp 33,33 juta
Hitung Bunga Berjalan
Langkah kedua adalah menghitung bunga berjalan yang harus dibayar oleh debitur. Bunga berjalan adalah bunga yang sudah terakumulasi dari awal bulan sampai dengan tanggal pelunasan.
Bunga berjalan = Sisa pokok pinjaman x Suku bunga flat per bulan x Jumlah hari dalam bulan / Jumlah hari dalam tahun
Baca juga : Mengajukan Pinjaman Kupedes BRI Jaminan Sertifikat
Misalnya, debitur melakukan pelunasan kredit pada tanggal 15 April 2023 dengan suku bunga flat 2% per bulan. Maka bunga berjalan adalah:
Bunga berjalan = Rp 33,33 juta x 0,02 x 15 / 365 = Rp 41.315
Hitung Penalti
Langkah ketiga adalah menghitung penalti yang harus dibayar oleh debitur. Penalti adalah biaya yang dikenakan oleh bank sebagai kompensasi atas kerugian bunga yang seharusnya diterima oleh bank jika debitur melunasi pinjaman sesuai jatuh tempo.
Besarnya penalti biasanya ditentukan oleh bank dan bisa berbeda-beda tergantung jenis pinjaman dan lamanya tenor.
Baca juga : Jenis dan Manfaat Asuransi Pinjaman Kupedes BRI
Misalnya, bank menetapkan penalti sebesar 5% dari sisa pokok pinjaman untuk pinjaman dengan tenor di atas 24 bulan. Maka penalti yang harus dibayar oleh debitur adalah:
Penalti = Rp 33,33 juta x 0,05 = Rp 1,67 juta
Hitung Biaya Administrasi Bank
Langkah keempat adalah menghitung biaya administrasi yang harus dibayar oleh debitur. Biaya administrasi adalah biaya yang dikenakan oleh bank untuk proses pelunasan pinjaman.
Besarnya biaya administrasi juga ditentukan oleh bank dan bisa berbeda-beda tergantung jenis pinjaman dan bank penyedia.
Misalnya, bank menetapkan biaya administrasi sebesar Rp 100 ribu untuk setiap pelunasan pinjaman. Maka biaya administrasi yang harus dibayar oleh debitur adalah:
Biaya administrasi = Rp 100 ribu
Baca juga : Apa Saja Bonus Pinjaman Kupedes BRI?
Jumlahkan Semua Biaya di Atas
Langkah kelima adalah menjumlahkan semua biaya yang harus dibayar oleh debitur untuk melakukan pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo. Total biaya pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo adalah:
Total biaya pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo = Sisa pokok pinjaman + Bunga berjalan + Penalti + Biaya administrasi
Dengan menggunakan contoh di atas, maka total biaya pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo adalah:
Total biaya pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo = Rp 33,33 juta + Rp 41.315 + Rp 1,67 juta + Rp 100 ribu = Rp 35,14 juta
Baca juga : 3 Syarat TOP UP Pinjaman Kupedes BRI Pengalaman
Dari cara perhitungan pelunasan kur bri sebelum jatuh tempo di atas, debitur bisa mengetahui berapa biaya yang harus dibayar jika ingin melunasi pinjaman lebih cepat.
Debitur juga bisa membandingkan apakah pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo lebih menguntungkan atau merugikan dibandingkan dengan melanjutkan angsuran.