Haji dan umrah adalah dua ibadah yang sangat mulia dan istimewa bagi umat Islam. Keduanya merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Memiliki banyak persamaan dalam hal syarat, rukun, dan pelaksanaannya, namun juga memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan.
Salah satunya adalah waktu pelaksanaan. Haji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Zulhijjah, sedangkan umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Haji dan umrah tidak hanya merupakan ibadah ritual yang mengharuskan kita melakukan serangkaian kegiatan di tanah suci, tetapi juga memiliki makna dan hikmah yang sangat dalam bagi kehidupan kita sebagai muslim.
Hikmah adalah manfaat atau kebaikan yang akan diperoleh dari sesuatu yang telah dilakukan. Allah SWT menjanjikan bahwa orang yang menjalankan haji dan umrah dengan baik akan mendapatkan banyak hikmah yang baik pula.
Perbedaan Naik Haji dan Umroh
Naik haji dan umroh adalah dua ibadah yang berbeda dalam beberapa hal, meskipun keduanya dilakukan di tanah suci Mekkah. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara naik haji dan umroh:
- Hukum: Naik haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu secara finansial dan fisik, sedangkan naik umroh adalah sunnah. Ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 971 dan hadis Rasulullah SAW dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
- Waktu: Naik haji hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Zulhijjah, sedangkan naik umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 1963 dan hadis Rasulullah SAW dalam Sunan at-Tirmidzi.
- Rukun: Naik haji memiliki lima rukun, yaitu niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut. Sedangkan naik umroh memiliki empat rukun, yaitu niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut. Perbedaannya adalah naik haji memiliki rukun wukuf di Arafah yang tidak ada pada naik umroh.
- Tempat: Naik haji melibatkan beberapa tempat selain Mekkah, yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Sedangkan naik umroh hanya melibatkan Mekkah saja. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
- Kondisi fisik: Naik haji membutuhkan kondisi fisik yang lebih kuat daripada naik umroh, karena naik haji lebih lama, lebih banyak, dan lebih berat ibadahnya. Naik haji biasanya memakan waktu sekitar 10 hari, sedangkan naik umroh bisa selesai dalam beberapa jam saja.
Berikut Adalah 3 Hikmah Haji dan Umrah
Apa saja hikmah haji dan umrah itu? Berikut ini adalah tiga di antaranya.
-
Menjawab Panggilan Allah SWT dan Menjadi Tamu-Nya
Hikmah haji dan umrah yang pertama adalah sebagai jawaban atas panggilan Allah SWT dan menjadi tamu-Nya di tanah suci. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis berikut ini.
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumrah adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah, pasti akan Allah beri.” (HR Ibnu Majah)
Baca juga : Doa Membuat Orang yang Menghina Kita Menyesal
Dari hadis ini kita dapat memahami bahwa haji dan umrah adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT yang telah memerintahkan kita untuk datang ke Baitullah, yaitu Ka’bah, untuk melaksanakan ibadah kepada-Nya.
Dengan menjawab panggilan Allah SWT, kita akan mendapatkan kemuliaan dan kehormatan sebagai tamu-Nya. Sebagai tamu Allah SWT, kita akan mendapatkan perlindungan, rahmat, dan karunia-Nya. Apapun yang kita minta kepada-Nya, insya Allah akan dikabulkan, asalkan sesuai dengan syariat-Nya.
-
Menghapus Dosa-dosa dan Pelanggaran
Hikmah haji dan umrah yang kedua adalah menghapus dosa-dosa dan pelanggaran yang telah kita lakukan sebelumnya. Manusia memang tempatnya salah dan dosa.
Oleh karena itu, pengampunan dari Allah SWT merupakan salah satu hikmah haji dan umrah yang cukup besar, yang bisa didapatkan. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW berikut ini.
“Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Umrah satu ke umrah lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain surga.’” (HR Bukhari dan Muslim).
Baca juga : Doa Membuat Orang Jatuh Cinta dalam 1 Detik Mujarab
Dari hadis ini kita dapat mengetahui bahwa haji dan umrah adalah sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah menumpuk selama ini. Dengan melakukan haji dan umrah dengan ikhlas, niat yang benar, serta sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, kita akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Dosa-dosa kita akan dihapuskan seolah-olah kita baru lahir kembali tanpa cela. Bahkan, jika kita berhasil melakukan haji mabrur, yaitu haji yang sempurna tanpa ada hal-hal yang merusaknya, maka pahala yang akan kita dapatkan adalah surga.
-
Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan
Hikmah haji dan umrah yang ketiga adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Keimanan adalah keyakinan hati terhadap sesuatu yang tidak tampak oleh mata, sedangkan ketaqwaan adalah sikap patuh dan taat kepada Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Haji dan umrah adalah ibadah yang menguji keimanan dan ketaqwaan kita. Sebab, dalam melaksanakan haji dan umrah, kita harus mengorbankan banyak hal, seperti harta, waktu, tenaga, kesehatan, keluarga, dan lain-lain. Kita juga harus menghadapi berbagai macam ujian, seperti kesulitan, rintangan, godaan, dan cobaan.
Baca juga : Doa Membuat Seseorang Merindukan Kita Hanya Untuk Serius
Dengan menjalani haji dan umrah dengan sabar, ikhlas, dan tawakkal, kita akan dapat menguatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Kita akan semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Penyayang, dan Maha Pemberi.
Kita akan semakin sadar bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik-Nya dan kita hanya sebagai hamba-Nya yang harus bersyukur dan beribadah kepada-Nya. Kita juga akan semakin takut kepada Allah SWT dan menjauhi segala hal yang dapat menimbulkan kemurkaan-Nya.
Haji Dulu Baru Umroh disebut?
Haji dulu baru umroh disebut sebagai haji tamattu. Haji tamattu adalah mengumpulkan haji dan umrah dalam satu kali pergi ke Makkah di bulan haji tahun itu juga.
Adapun pelaksanaannya dengan mendahulukan ibadah umrah, setelah itu baru melaksanakan haji dengan segala amalannya.
Dan orang yang melaksanakan haji tamattu, diwajibkan membayar dam atau denda. Haji tamattu adalah salah satu dari tiga macam haji, yaitu haji tamattu, haji ifrad, dan haji qiran.
Baca juga : Doa Pelaris Dagangan dan Penarik Pembeli Paling Ampuh
Benarkah Ibadah Umroh Bisa Menggantikan Ibadah Haji?
Ibadah umroh tidak bisa menggantikan ibadah haji. Ibadah haji adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu secara finansial dan fisik, sedangkan ibadah umroh adalah sunnah.
Haji dan umroh memiliki perbedaan dalam hal waktu, tempat, rukun, dan hukumnya. Ibadah haji hanya bisa dilakukan pada bulan Zulhijjah, sedangkan ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Ibadah haji melibatkan beberapa tempat selain Mekkah, yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina, sedangkan ibadah umroh hanya melibatkan Mekkah saja.
Haji memiliki lima rukun, yaitu niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut, sedangkan ibadah umroh memiliki empat rukun, yaitu niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut. Perbedaannya adalah ibadah haji memiliki rukun wukuf di Arafah yang tidak ada pada ibadah umroh.
Baca juga : Doa Terlanjur Ghibah Arab dan Artinya Lengkap
Meskipun ibadah umroh tidak bisa menggantikan ibadah haji, ibadah umroh tetap memiliki keutamaan dan pahala yang besar. Terlebih jika dilakukan pada bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda bahwa umroh pada bulan Ramadhan senilai dengan haji atau seperti berhaji bersama beliau. Namun hal ini tidak berarti bahwa umroh Ramadhan bisa menghapus kewajiban haji. Orang yang berumroh di bulan Ramadhan masih harus berhaji jika memenuhi syarat-syaratnya.